Startup Hotel Asal India Rogoh Rp42 T untuk Bisnis di 2019


Startup Hotel Asal India Rogoh Rp42 T untuk Bisnis di 2019 Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/DragonImages)

Oyo, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang properti penginapan asal India mengungkapkan rencana untuk menggelontorkan US$300 juta atau sekitar Rp42 triliun untuk merenovasi hotel mitranya di sejumlah wilayah di Indonesia.

Country business development head of Oyo Indonesia, Agus Hartono Wijaya mengatakan renovasi untuk 'mempercantik' hotel dilakukan karena pihaknya tengah berupaya menggaet lebih banyak konsumen.

"Kita investasi US$300 juta dan akan dipakai satu tahun kedepan. Obsesinya Oyo itu di properti, artinya kita mau mitra hotel kami punya properti yang bagus jadi pendanaannya lebih ke pembangunan dari hotelnya sendiri," ujar Agus kepada awak media di Hotel Alpine, Jakarta, Rabu (4/9).

"Kenapa hotel dibagusin? Orang jadi mau tinggal di sini, jadi karena lebih bagus dan fasilitas jadi baik pasti juga kostumer yang menginap akan datang sendirinya," ucapnya.

Pada 2018 lalu Oyo telah mengucurkan dana sebesar US$100 juta atau sekitar Rp14 triliun. Tahun lalu Oyo menggunakan investasi tersebut untuk melakukan ekspansi di awal operasionalnya di Indonesia.
Agus mengatakan angka investasi tahun lalu di Indonesia merupakan setengah dari nilai investasi di Asia Tenggara.

"Hal ini [investasi Oyo tahun lalu] membuktikan keseriusan kami dalam menggarap pasar Indonesia dan menciptakan ekosistem industri perhotelan yang kondusi melalui model bisnis full stack berbasis teknologi," jelasnya.

Agus menerangkan pihaknya sejauh ini telah menggandeng 1.200 pemilik hotel dan lebih dari 1.000 hotel di 100 kota di Indonesia dengan jumlah okupansi sebesar 75 persen hingga 80 persen.

Startup asal India ini secara resmi beroperasi di Indonesia pada Oktober 2018 dengan menggandeng 30 hotel dengan lebih dari 1.000 kamar di Jakarta, Palembang, dan Surabaya.

Pendiri sekaligus CEO Oyo, Ritesh Agarwal menyatakan pihaknya kini tengah melakukan ekspansi ke kota-kota besar lain di Indonesia termasuk Yogyakarta, Bandung, dan Bali. Langkah ini dilakukan untuk menyaingi agresifitas AiryRooms, ZenRoom, dan RedDoorz.

"Indonesia adalah salah satu pilihan utama bagi wisatawan global dan India serta dengan pembelajaran dan keahlian pasar kami, kami siap untuk menggarap kesempatan ini," kata Agarwal di kesempatan yang sama.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190904162301-185-427507/startup-hotel-asal-india-rogoh-rp42-t-untuk-bisnis-di-2019
Share:

Recent Posts