Facebook dkk Diberi Tenggat Setahun Daftar Layanan di RI


Facebook dkk Diberi Tenggat Setahun Daftar Layanan di RI Ilustrasi facebook. (CNN Indonesia/Harvey Darian)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan waktu satu tahun kepada sejumlah platform media digital seperti Facebook, Twitter, dan Google untuk mendaftar sebagai Penyedia Sistem Elektronik (PSE).

Tenggat satu tahun itu dimulai dari disahkannya Peraturan Pemerintah soal Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) Nomor 71 Tahun 2019 pada 10 Oktober 2019. Artinya, pendaftaran berlangsung hingga 10 Oktober 2020.

"Facebook, WhatsApp belum pernah mendaftar, maka dengan PP PSTE ini mereka harus mendaftar. Kami memberikan waktu satu tahun mulai 10 Oktober 2019," kata Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan kepada awak media usai acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Selasa (5/11).


Lebih lanjut, Semuel menegaskan jika platform digital yang hendak berbisnis di Indonesia tidak mendaftar sebagai PSE, maka layanan mereka terancam tidak bisa diakses.

"Kalau tidak mau daftar, layanan mereka tidak bisa diakses karena kami sudah memberikan waktu selama setahun untuk mendaftar," tegasnya.

Nantinya, para penyedia platform digital yang telah terdaftar di Kemenkominfo wajib membayar pajak. Semuel kembali menegaskan, jika tidak membayar pajak maka layanan mereka akan ditutup.

Di lain kesempatan, Semuel sempat mengatakan keberadaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 soal Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) akan meningkatkan kekuatan penegakan hukum ketika membutuhkan data yang tersimpan di luar wilayah Indonesia.

"Yang penting pengawasan dan penegak hukum diberikan akses ketika membutuhkan data. Mereka PSE wajib memberikan. Kalau tidak mau ya saya blokir dan menindak hukum di Indonesia. Saya blokir karena tidak mengikuti hukum di Indonesia," kata Semuel dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (4/11) kemarin.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191105194201-185-445861/facebook-dkk-diberi-tenggat-setahun-daftar-layanan-di-ri
Share:

Menkominfo Buka Suara soal Spyware Pegasus Pembobol Whatsapp


Menkominfo Buka Suara soal Spyware Pegasus Pembobol Whatsapp Menkominfo Johnny Plate. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjawab akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga pertahanan siber Indonesia dari serangan spyware Pegasus.

Spyware Pegasus bisa meretas ponsel, khususnya pengguna WhatsApp. Produsen Pegasus yang berasal dari Israel, NSO Group, dituduh meretas 1.400 ponsel oleh perusahaan induk WhatsApp, Facebook.

"Hal-hal yang geo-strategis tentu kita harus berbicara dengan lembaga yang berkompeten, yaitu BSSN. Kominfo setelah ini saya akan melihat patroli siber Kominfo," kata Johnny usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/11).


Johnny menjelaskan Kemenkominfo akan bertukar informasi dengan BSSN terkait keberadaan Pegasus di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mencegah serangan Pegasus.

Dalam rapat kerja antara Kemenkominfo dengan Komisi I DPR RI, Anggota DPR RI Sukamta sempat menyinggung perusahaan siber asal Israel menggunakan nomor WhatsApp Indonesia untuk melakukan peretasan.

Oleh karena itu, Sukamta bertanya kepada Johnny apakah Kemenkominfo telah melakukan tindakan preventif atau investigasi untuk menangkal Pegasus.

"Pertanyaan saya apakah Kemenkominfo  sudah lakukan investigasi soal ini atau belum, kalau sudah hasilnya apa. dan tindakan yang sudah diambil apa untuk melindungi masyarakat Indonesia yang menggunakan WhatsApp," ujar Sukamta.

Pegasus merupakan produk spyware yang didesain untuk memantau semua kegiatan pengguna ponsel, seperti SMS, email, data lokasi, riwayat browsing, panggilan telepon, dan lainnya.

Spyware ini juga bisa menginfeksi melalui tautan yang dikirim lewat SMS. Pegasus biasanya digunakan pemerintah dan badan intelijen.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191105203144-185-445882/menkominfo-buka-suara-soal-spyware-pegasus-pembobol-whatsapp
Share:

Cara Aktifkan 'Dark Mode' di WhatsApp Web


Cara Aktifkan 'Dark Mode' di WhatsApp Web WhatsApp Web (CNN Indonesia/Aditya Panji)

WhatsApp terus melakukan improvisasi guna kenyamanan para penggunanya. Kabar terbaru kini pengguna sudah bisa menikmati mode gelap WhatsApp Web, di tengah pertanyaan kapan kehadiran mode gelap alias dark mode untuk iOS dan Android.

Dark theme -julukan WhatsApp untuk dark mode, mulai dikembangkan pada WhatsApp versi 2.19.294 di Google Play Beta Program. Namun pengembangannya masih terus berjalan hingga akhirnya mode gelap lebih dahulu bisa diaktifkan pada perangkat desktop.




Mode gelap untuk WhatsApp Web sudah bisa kita dapatkan. Pengguna tidak perlu aneh karena butuh me-install beberapa aplikasi sebelum benar-benar menikmati dark mode pada WhatsApp Web.

Berikut cara untuk mengaktifkan dark mode WhatsApp Web.

1. Pastikan perangkat tersedia Google Chrome atau Mozilla Firefox versi terbaru.
2. Jika menggunakan Chrome, perlu mengakses situs ini untuk menginstal Stylus. Setelah itu klik 'Add to Chrome' atau tambahkan ke Chrome. 
Jika menggunakan Firefox, klik tautan ini. Selanjutnya ketuk tombol 'add to Firefox' atau tambahkan ke Firefox untuk menambahkan aplikasi pada peramban Anda.
3. Setelah terpasang, pengguna perlu menanam (install) tema yang ditawarkan Stylus untuk WhatsApp Web. Ketuk tombol update style (perbarui gaya) untuk mengaktifkan fitur mode gelap.
4. Setelah terpasang, muat ulang (reload) WhatsApp Web dan Anda bisa menikmati mode gelap pada WhatsApp Web.



Saat uji coba mode gelap WhatsApp Web membutuhkan 'kesabaran' untuk bisa benar-benar terhubung antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.

Hasil penelusuran CNNIndonesia.com, pengguna disuguhkan berbagai macam warna tema mulai biru, merah, hitam, abu-abu dan sebagainya. Pengguna juga bisa mengubah atau mengganti jenis tulisan (font name).

Lewat aplikasi Stylish, pengguna juga bisa mengatur seberapa transparan emoji yang akan ditampilkan. Cara mengaktifkannya tinggal melakukan pengaturan lewat menu customize settings (pengaturan kustom).

Jika tak ingin menggunakan mode gelap WhatsApp Web, Anda cukup membuka toko aplikasi yang ada di Chrome atau Firefox dan klik Remove atau Hapus. 


Share:

Ovo Masih Eror: Top-Up, Beli Makanan dan Bayar Grab Terganggu


Ovo Masih Eror: Top-Up, Beli Makanan dan Bayar Grab Terganggu Ovo (CNN Indonesia/Eka Santhika)

Pengguna pembayaran digital Ovo masih mengalami gangguan hingga Rabu pagi (6/11). Bila kemarin (5/11) pengguna Ovo tidak bisa masuk ke Ovo dan saldo Ovo menunjukkan angka Rp0. Pengguna juga mengeluh mengalami gangguan penambahan saldo (top-up) Ovo.





Pengguna juga mengeluh soal saldo terpotong saat membeli pulsa. 



@ovo_id min, kemarin isi pulsa sudah 2x transaksi dan saldo sudah terpotong tapi pulsanya belum masuk. Gimana ya?
See Pal's other Tweets

Pengguna juga ada yang melakukan penarikan dana dari Gopay ke Ovo, tapi hingga saat ini belum masuk ke saldo Ovo.



Seorang Warganet mengeluhkan saldo Ovo tidak bertambah padahal ada transfer dana yang masuk ke akunnya.


Hi Kak Sheren, mohon maaf ya atas kendala nya. Agar dapat segera kami tindalanjuti keluhan Kakak mohon untuk mengirimkan nomor ponsel melalui DM ya Kak. Terima Kasih. ^PN
See OVO - Payment & Points's other Tweets


Bahkan ada seorang Warganet yang melewatkan waktu pembayaran 30 detik, tapi saldo tetap terpotong.


Min @ovo_id ada notif ini tp saldo tetap kepotong, ini dr kemarin. Gimana cara balikin saldo nya?
View image on Twitter
See Nuy Tarigan ðŸ’œ's other Tweets


Sebelumnya, gangguan terjadi pada aplikasi utama Ovo hingga ke beberapa layanan gandengan Ovo seperti Grab dan Tokopedia. Pengguna tak bisa masuk ke aplikasi Ovo. Saldo Ovo di Tokopedia dan Grab pun tertulis Rp0.

Gangguan ini ternyata tidak hanya terjadi di aplikasi, tapi pengguna juga tidak bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan Ovo di pedagang rekanan Ovo.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com Selasa malam (5/11), Ovo masih tak bisa digunakan untuk membeli makanan di dua gerai berbeda. saat hendak membeli makanan di salah satu pusat perbelanjaan.

"Maaf mas, Ovo sedang maintenance. Tidak bisa dipakai," jelas kasir gerai tersebut.

Selain itu, sebagian pengguna juga tak bisa melakukan transaksi menggunakan Ovo di aplikasi Grab lantaran saldo Ovo mereka Rp0, seperti dialami Eka, seorang pegawai swasta.

Pengguna lain juga mengeluhkan Ovo mereka tak bisa terhubung ke Grab.




Tapi, sebagian pengguna lain tetap bisa menggunakan pembayaran menggunakan Ovo pada layanan Grab.

"Kemarin malam sama pagi ini bisa kok bayar Grab pakai Ovo. Saldo di Grab juga juga utuh," jelas Sri Sulastri, seorang pegawai swasta kepada CNNIndonesia.com, Rabu (6/11).

Pengakuan serupa juga dituturkan Christie, seorang karyawan swasta lain di Jakarta. Menurutnya semalam ia tetap bisa membayar Grab menggunakan Ovo. Tapi, Ovo tak bisa digunakan untuk melakukan pembayaran di gerai. Selain itu aplikasi Ovo juga tak bisa dibuka


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191106094420-185-445974/ovo-masih-eror-top-up-beli-makanan-dan-bayar-grab-terganggu
Share:

Recent Posts